Perawatan Bayi Baru Lahir Hingga Masa Balita (12 Tips) - Hallo sahabat Sahabat Yuna, Postingan Kali Ini Berjudul Perawatan Bayi Baru Lahir Hingga Masa Balita (12 Tips), Semoga Bermanfaat bagi Anda.
Tidak sedikit orang tua, utamanya yang baru punya anak merasa bingung tentang cara merawat bayi yang baik. Peran sebagai orang tua adalah peran yang sangat mulia.
Memiliki bayi yang sehat dan lucu tentu yang sangat diinginkan orang tua, terutama ibu. Seorang Ibu harus mengetahui cara yang benar tentang perawatan dan perkembangan bayi dari lahir hingga masa balitanya. Masa-masa ini merupakan masa ‘emas’ bagi perkembangan sang buah hati.
Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk merawat bayi, hanya diperlukan sedikit keahlian, kesabaran dan rasa kasih sayang.
Berikut di bawah ini hal-hal yang penting diketahui dalam perawatan bayi
1. Perhatikan Dengan Teliti Kebersihan Dan Keamanan Bayi
Mula dari saat bayi baru lahir, maka penting untuk menjaga kebersihan sang buah hati. Pastikan tangan dalam kondisi bersih ketika akan memegang atau menggendong bayi, apalagi ketika masa-masa baru lahir.
Harus selalu ingat, untuk mencuci tangan sebelum menyentuh atau melakukan kontak dengan bayi. Hal ini penting agar bayi dapat terhindari dari resiko serangan kuman, yang dapat membahayakan bayi.
Demikian juga, jangan asal dalam menggendong bayi, lakukan menggendong bayi secara perlahan dan penuh kasih sayang. Hindari menguncang-guncang bayi karena bisa mengakibatkan resiko pendarahan di otak.
Jangan lakukan permainan bersama bayi yang dapat membahayakannya, seperti kebiasaan menggoyang-goyang bayi di lutut yang bisa membahayakan bayi.
2. Memandikan Bayi
Bayi yang di masa-masa baru lahir memerlukan mandi, yang minimal memandikan bayi sebanyak dua kali dalam seminggu. Sebelum tali pusat lepas, disarankan dalam memandikan bayi agar menggunakan spons.
Tentunya dalam memandikan bayi, gunakan produk sabun dan sampo yang memang dibuat khusus untuk bayi, sehingga cocok untuk keadaan kulit sang bayi.
Hal lainnya yang perlu disispkan dalam memandikan bayi adalah handuk lembut, kain waslap, dan bak khusus mandi bayi. Mengenai produk-produk yang ingin digunakan pada bayi, jika itu dikhawatirkan bisa memberikan dampak buruk pada bayi seperti iritasi atau lainnya, maka lebih baik untuk berkonsulasi pada dokter.
Jika umur bayi semakin bertambah, maka semakin mudah untuk memandikannya. Bagi keluarga yang baru pertama kali punya anak, terkadang mengalami kebingungan dalam memandikan sang bayi, lalu cara mengeramasin rambut si kecil, dan beberapa hal lainnya.
Sebagai persiapan, maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatian dan siapkan, yaitu:
CARA MEMANDIKAN BAYI
#1. Posisikan bayi di atas perlak atau alas tempat yang bersih, lepaskan seluruh pakaiannya.
#2. Apabila bayi belum puput pusar, Anda perlu melepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Apabila kondisinya dirasa lengket, berI alkohol 70 persen agar tidak terlalu lengket.
#3. Apabila bayi melakukan BAB (buang air kecil) ataupun BAK maka setelah itu bersihkan dengan kapas cebok.
#4. Sediakan waslap pertama, lalu gunakan untuk menyeka wajah, celupkan waslap ke dalam air (yang ada di dalam bak), lalu peras, kemudian Anda seka secara lembut dan perlahan, mulai dari wajah, lengan, badan, punggung, dan terakhir yaitu kaki.
Kemudian ganti dengan waslap yang lainnya, lalu celup waslap kedua ke dalam air di bak, kemudian gunakan waslap kedua untuk membersihkan bagian kelaminnya.
#5. Gunakan waslap pertama lagi, lalu bubuhi dengan sabun, Maka setelah itu gunakan secara lembut pada seluruh badan bayi dari tangan sampai kaki. Kalau bisa jangan sampai telapak tangan bayi terkena sabun, karena dikhawatirkan bayi nantinya akan memasukkan tangannya ke mulutnya.
#6. Lalu angkat bayi, letakan bayi di dalam bak. Untuk melakukannya, berikut langkah-langkahnya yang benar (Anda bisa menggunakan cara lainnya):
#7. Di dalam bak mandi, posisi badan bayi dibuat lebih rendah dari kepala. Gunakan tangan tangan kanan untuk membilas semua bagian tubuhnya sampai bersih. Tubuh bayi yang bagian belakang juga dapat dibilas tanpa perlu membalikkan tubuh bayi.
Jika ingin mengeramasi rambut sang bayi, maka dilakukan sebelum membilas tubuh bayi. Untuk melakukannya, yaitu dengan memberikan sedikit shampo pada rambut bayi, usap secara perlahan sampai shampo merata di rambut bayi. Setelah itu, bilas rambut bayi dengan air bersih sampai busa shampo hilang. Kemudian diikuti dengan membilas semua bagian bahan bayi.
#8. Setelah selesai maka sekarang waktunya untuk mengangkat bayi kembali dari bak mandi khususnya. Letakkan bayi di atas handuk, lalu keringkan tubuhnya secara perlahan, mulai dari wajah, rambut, tangan dan tubuh bagian lainnya.
TERAKHIR
#9. Bersihkan tali pusat menggunakan cotton buds, bungkus menggunakan kasa steril yang sebelumnya dibasahi alkohol 70 persen. Metodenya seperti saat membedong, dengan bentuk segitiga. Adapun apabila tali pusat pendek, maka kasa hanya perlu dibuat simpul. Intinya, yang penting Anda perhatikan adalah pangkal tali pusat haruslah tertutup dengan sepenuhnya.
#10. Gosok semia bagian tubuh bayi menggunakan minyak telon. Hindari penggunaan minyak kayu putih karena kandungan masih sangat keras bagi bayi yang masih mendekati masa dilahirkannya, dimana saat itu kulitnya masih sangat sensitif.
#11. Setelah itu berikan Bedak pada perut bayi dan punggungnya.
#12. Berikan popok, baju, dan bedong pada bayi.
#13. Sisir rambut bayi, selesai.
7. Merawat Tali Pusat
Membersihkan dan merawat tali pusat bukanlah hal yang sulit. Pada umumnya, tali pusat dapat saja tidak ditutup kain kasa sehingga dibiarkan untuk terbuka, hanya saja perlu dipastikan supaya kondisinya selalu kering dan bersih. Dalam perawatan tali pusat, maka sebelumnya Anda harus mencuci tangan hingga bersih.
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN TALI PUSAT:
Masa-masa tali pusat belum lepas (biasanya 5-21 hari) maka bayi jangan dulu sering dimandikan, yang perlu untuk sering dilakukan adalah menyeka tubuh bayi menggunakan kain handuk yang lembut. Seka dengan menggunakan air hangat. Dan pastikan tali pusat agar tidak lembab, serta dalam kondisi yang kering.
Umumnya pada bayi baru lahir, tali pusatnya bersih dan tidak lengket. Akan tetapi jika tampak ada bagian yang lengket dan lembab, maka Anda bisa memberishkan dan mengeringkan menggunakan bola kapas. Sebelumnya bola kapas disterilkan dengan campuran alkohol 70% secukupnya.
Anda perlu hati-hati dan perlahan dalam menggunakan pakaian untuk bayi, serta pastikan celana dan popok bayi tidak menggangu tali pusat. Hindari menutup tali pusat memakai plester karena bisa berdampak pada terjadinya iritasi yang cukup serius.
Kondisi-kondisi yang membuat Anda perlu waspada, dan membawa bayi ke dokter:
8. Menidurkan Bayi
Bayi akan memerlukan tidur yang sangat lama waktunya dalam sehari, dan bayi tidak mempunyai jadwal tidur yang tetap. Sehingga penting untuk menjadikan bayi bisa tidur dengan nyaman. Beberapa hal yang bisa dilakukan bunda untuk membuat bayi bisa tidur dengan nyaman:
Hendaknya suami-istri bisa bekerja dengan baik dalam merawat bayi, karena seringkali bayi bangun dan merengek di malam hari sehingga harus dilayani dengan baik. Disnilah Anda dan pasangan Anda harus bekerja sama.
9. Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Hanya Konsumsi ASI
Untuk bayi yang berusia di bawah 6 Bulan hanya konsumsi ASI, adapun makanan pendamping ASI diberikan pada bayi diatas usia 6 bulan.
Bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Maka pada masa-masa ini, bayi hanya perlu diberikan asupan berupa ASI. Hal itu karena pemberian ASI sudah mencukupi untuk kebutuhan gizi bayi.
Adapun untuk makanan pendamping ASI, maka yang sehat adalah makanan yang dibuat sendiri di rumah. Dalam membuat makanan bayi, maka penting untuk mengetahui bahan apa yang aman dan boleh untuk dikonsumsi bayi.
Pastikan memilih sayuran dan buah yang bebas dari pestisida. Selalu memilih sayur dan buah yang segar. Makanan bayi untuk umur 6 bulan adalah pure yang encer. Awal-awal memberikan makanan, berikan dengan sedikit demi sedikit, hal ini bertujuan agar bayi bisa terbiasa dengan tekstur dan rasanya.
Semakin bertambah usia bayi, maka Anda bisa memberikan makanan dengan tekstur yang lebih keras.
10. Jika Sudah Balita, Ajari Agar Suka Makan Sayur, Buah dan Asupan Sehat Lainnya
Anak yang sejak balita sudah terbiasa untuk makan sayuran dan buah secara rutin, maka sistem imunnya sangat kuat, sehingga tubuhnya bisa lebih kebal dari serangan penyakit. Hal itu karena di dalam buah dan sayur kaya akan senyawa antioksidan.
Anda juga bisa memberikan madu untuk bayi yang sudah berumur 2 tahun. Dimana madu memiliki kandungan yang berfungsi sebagai anti virus dan anti kuman. Selain itu juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
11. Jauhi Balita dari Asupan Makanan Instan dan Jajanan Yang Kurang Sehat
Tidak sedikit orang tua yang sering memberikan snack ringan yang gurih pada balita, hal ini sebuah kesalahan karena nilai gizinya yang rendah, serta umumnya tinggi kandungan MSG yang dampaknya bisa menghambat kecerdasan anak.
Orangtua harus pintar dalam memilihkan jajanan yang sehat dan bergizi untuk anaknya, hal ini sangat penting agar balita nantinya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Hidangkan menu makanan yang menarik bagi Anak, sehingga dirinya semangat untuk makan.
12. Mulailah Sedikit Demi Sedikit Untuk Mengajarkan Pola Hidup Sehat
Mulailah mengajari balita untuk membiasakan diri untuk membersihkan tangan ketika kotor, menggosok giginya, mandi secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan lainnya.
Penting bagi orang tua, agar menjauhkan anak dari paparan asap rokok dan polusi udara, agar pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya tidak terhambat.
Hal penting lainnya adalah mulailah untuk membuat anak agar menyukai olahraga, hal ini sangat baik untuk pertumbuhannya dan juga meningkatkan kemampuan motoriknya.
Jika sejak balita sudah terbiasa untuk menggerakan tubuhnya, maka hal ini sangat baik untuk kekuatan fisiknya, anak nantinya bisa tumbuh dengan fisik yang kuat.
Usahakan menjauhkan balita dari yang namanya TV dan gadget, karena dapat membuat anak malas untuk bergerak, cahaya gadget bisa merusak matanya, dan bisa merusak otak anak. Bahkan ada sebuah kasus dimana anak mengalami terlambat bicara karena terlalu sering berada di depan TV.
Memiliki bayi yang sehat dan lucu tentu yang sangat diinginkan orang tua, terutama ibu. Seorang Ibu harus mengetahui cara yang benar tentang perawatan dan perkembangan bayi dari lahir hingga masa balitanya. Masa-masa ini merupakan masa ‘emas’ bagi perkembangan sang buah hati.
Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk merawat bayi, hanya diperlukan sedikit keahlian, kesabaran dan rasa kasih sayang.
Bayi Tidur | Pxabay.com |
Berikut di bawah ini hal-hal yang penting diketahui dalam perawatan bayi
1. Perhatikan Dengan Teliti Kebersihan Dan Keamanan Bayi
Mula dari saat bayi baru lahir, maka penting untuk menjaga kebersihan sang buah hati. Pastikan tangan dalam kondisi bersih ketika akan memegang atau menggendong bayi, apalagi ketika masa-masa baru lahir.
Harus selalu ingat, untuk mencuci tangan sebelum menyentuh atau melakukan kontak dengan bayi. Hal ini penting agar bayi dapat terhindari dari resiko serangan kuman, yang dapat membahayakan bayi.
Demikian juga, jangan asal dalam menggendong bayi, lakukan menggendong bayi secara perlahan dan penuh kasih sayang. Hindari menguncang-guncang bayi karena bisa mengakibatkan resiko pendarahan di otak.
Jangan lakukan permainan bersama bayi yang dapat membahayakannya, seperti kebiasaan menggoyang-goyang bayi di lutut yang bisa membahayakan bayi.
2. Memandikan Bayi
Bayi yang di masa-masa baru lahir memerlukan mandi, yang minimal memandikan bayi sebanyak dua kali dalam seminggu. Sebelum tali pusat lepas, disarankan dalam memandikan bayi agar menggunakan spons.
Tentunya dalam memandikan bayi, gunakan produk sabun dan sampo yang memang dibuat khusus untuk bayi, sehingga cocok untuk keadaan kulit sang bayi.
Hal lainnya yang perlu disispkan dalam memandikan bayi adalah handuk lembut, kain waslap, dan bak khusus mandi bayi. Mengenai produk-produk yang ingin digunakan pada bayi, jika itu dikhawatirkan bisa memberikan dampak buruk pada bayi seperti iritasi atau lainnya, maka lebih baik untuk berkonsulasi pada dokter.
Jika umur bayi semakin bertambah, maka semakin mudah untuk memandikannya. Bagi keluarga yang baru pertama kali punya anak, terkadang mengalami kebingungan dalam memandikan sang bayi, lalu cara mengeramasin rambut si kecil, dan beberapa hal lainnya.
Sebagai persiapan, maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatian dan siapkan, yaitu:
- Lakukan di ruang tertutup. Hindari memandikan bayi di tempat yang dingin bahkan ber-AC supaya bayi tidak kedinginan. Tutup juga pintu agar meminimalisir udara dingin yang masuk.
- Diapkan dua waslap. Dimana satu waslap digunakan untuk menyeka badan dan wajah bayi. Waslap yang lainnya digunakan untuk bagian kelaminnya.
- Siapkan perlengkapan mandi seperti sabun, handuk, dan shampo bayi.
- Siapkan perlak atau alas yang bersih untuk bayi.
- Siapkan bedak khusus bayi, minyak telon dan sisir khusus bayi.
- Siapkan kapas puting yang digunakan untuk membersihkan kotoran di sekitar mata bayi.
- Apabila si kecil belum puput pusar, Anda bisa menyiapkan kasa steril dan alkohol 70%.
- Siapkan juga pakaian ganti, termasuk juga sediakan bedong dan popok.
- Siapkan air hangat. Masukan air hangat ke bak khusus bayi setinggi 1/4 atau 1/3 bak saja. Penting untuk mengecek tingkat kehangatan air, agar jangan terlalu panas.
CARA MEMANDIKAN BAYI
#1. Posisikan bayi di atas perlak atau alas tempat yang bersih, lepaskan seluruh pakaiannya.
#2. Apabila bayi belum puput pusar, Anda perlu melepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Apabila kondisinya dirasa lengket, berI alkohol 70 persen agar tidak terlalu lengket.
#3. Apabila bayi melakukan BAB (buang air kecil) ataupun BAK maka setelah itu bersihkan dengan kapas cebok.
#4. Sediakan waslap pertama, lalu gunakan untuk menyeka wajah, celupkan waslap ke dalam air (yang ada di dalam bak), lalu peras, kemudian Anda seka secara lembut dan perlahan, mulai dari wajah, lengan, badan, punggung, dan terakhir yaitu kaki.
Kemudian ganti dengan waslap yang lainnya, lalu celup waslap kedua ke dalam air di bak, kemudian gunakan waslap kedua untuk membersihkan bagian kelaminnya.
#5. Gunakan waslap pertama lagi, lalu bubuhi dengan sabun, Maka setelah itu gunakan secara lembut pada seluruh badan bayi dari tangan sampai kaki. Kalau bisa jangan sampai telapak tangan bayi terkena sabun, karena dikhawatirkan bayi nantinya akan memasukkan tangannya ke mulutnya.
#6. Lalu angkat bayi, letakan bayi di dalam bak. Untuk melakukannya, berikut langkah-langkahnya yang benar (Anda bisa menggunakan cara lainnya):
- Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala bayi. Anda bisa menggunakan ibu jari (tangan kiri) Anda untuk menutup telinga kanan bayi, dan jari tengah (tangan kiri) untuk menutup telinga kiri bayi. Anda dapat menggunakan tangan sebaliknya.
- Gunakan tangan kanan Anda untuk memegang bagi bawah kaki bayi. Rapatkan kaki bayi dari bawah. Posisi telunjuk Anda bisa berada di antara kedua kaki bayi.
- Maka, setelah itu bayi diangkat dan diletakan ke dalam bak mandi. Lakukan secara perlahan.
#7. Di dalam bak mandi, posisi badan bayi dibuat lebih rendah dari kepala. Gunakan tangan tangan kanan untuk membilas semua bagian tubuhnya sampai bersih. Tubuh bayi yang bagian belakang juga dapat dibilas tanpa perlu membalikkan tubuh bayi.
Jika ingin mengeramasi rambut sang bayi, maka dilakukan sebelum membilas tubuh bayi. Untuk melakukannya, yaitu dengan memberikan sedikit shampo pada rambut bayi, usap secara perlahan sampai shampo merata di rambut bayi. Setelah itu, bilas rambut bayi dengan air bersih sampai busa shampo hilang. Kemudian diikuti dengan membilas semua bagian bahan bayi.
#8. Setelah selesai maka sekarang waktunya untuk mengangkat bayi kembali dari bak mandi khususnya. Letakkan bayi di atas handuk, lalu keringkan tubuhnya secara perlahan, mulai dari wajah, rambut, tangan dan tubuh bagian lainnya.
TERAKHIR
#9. Bersihkan tali pusat menggunakan cotton buds, bungkus menggunakan kasa steril yang sebelumnya dibasahi alkohol 70 persen. Metodenya seperti saat membedong, dengan bentuk segitiga. Adapun apabila tali pusat pendek, maka kasa hanya perlu dibuat simpul. Intinya, yang penting Anda perhatikan adalah pangkal tali pusat haruslah tertutup dengan sepenuhnya.
#10. Gosok semia bagian tubuh bayi menggunakan minyak telon. Hindari penggunaan minyak kayu putih karena kandungan masih sangat keras bagi bayi yang masih mendekati masa dilahirkannya, dimana saat itu kulitnya masih sangat sensitif.
#11. Setelah itu berikan Bedak pada perut bayi dan punggungnya.
#12. Berikan popok, baju, dan bedong pada bayi.
#13. Sisir rambut bayi, selesai.
3. Memberi Susu
Pemberian susu pada bayi yang baru lahir harus diperhatikan dengan baik. Kapasitas perut bayi yang baru lahir masih sangat kecil sehingga tidak dapat minum banyak susu dalam sekali waktu. Oleh karena itu juga, bayi baru lahir akan lebih sering untuk minum susu, sekitar 10 kali dalam sehari dalam porsi yang kecil.
Saat menyusui, hendaknya dilakukan dengan posisi yang berubah-ubah, ini untuk membuat Anda dan bayi Anda juga nyaman. Ingat, susu terbaik untuk bayi baru lahir adalah susu ASI.
Bunda harus peka dalam masalah pemberian susu untuk bayi, berikan susu pada bayi tanpa harus menunggu bayi memberikan tanda ingin menyusu, seperti berteriak atau menangis.
Ketika bayi menangis, bayi akan mengalami kesulitan dalam menelan susu karena posisi lidahnya yang sedang tidak berada pada posisi tepat untuk meneguk cairan.
Saat kondisi bayi menangis tersebut, akan membuat Bunda sedikit kesulitan untuk menyusui bayi. Namun, lama kelamaan nantinya bayi akan mampu dengan baik untuk menjalani proses ini.
Di saat-saat awal menyusui, disarankan untuk menyusui bayi dalam posisi berbaring. Nah, setelah bayi agak besar, bisa dalam posisi setengah duduk. Pastikan ketika menyusui, hidung bayi tidak sampai tertutup oleh payudara karena membuat bayi akan mengalami kesulitan bernapas.
Dalam menyusui, usahakan puting payudara yang termasuk bagian hitamnya agar bisa masuk ke mulut bayi semuanya. Hal ini membuat susu yang keluar bisa lebih optimal, serta menghindari puting susu mengalami lecet.
Setelah proses menyusui selesai, sebuah kesalahan jika begitu saja menarik mulut bayi, hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan lecet pada puting.
Yang perlu dilakukan adalah secara perlahan menekan sudut mulut bayi menggunakan dengan jari-jari Anda. Hingga mulut bayi nantinya bisa melepaskan, setelah itu barulah tarik mulut bayi.
Jika baru saja menyusui tetapi bayi sudah ingin berhenti, padahal tampaknya bayi masih dalam kondisi lapar. Hal ini seperti ini sering terjadi, umumnya karena gigi bayi sudah tumbuh.
Dimana bayi secara tiba-tiba ingin berhenti menyusu diakibatkan gusinya yang tertekan, yang kemudian membuat rasa sakit pada bayi. Dalam kondisi ini, Anda bisa memeras air susu untuk kemudian diminumkan pada bayi, bisa menggunakan mangkuk kecil ataupun sendok kecil.
4. Mengganti Popok
Memasang popok ini dinilai hal yang paling menyulitkan dalam perawatan bayi. Dimana ada orang yang menggantikan popok bayinya sampai 10 kali dalam sehari, tentunya diperlukan kesabaran dan kasih sayang dalam hal ini.
Biasanya bayi yang lebih sering mendapatkan asupan susu formula daripada ASI, maka akan lebih sering untuk buang air kecil dibandingkan bayi yang dari lahir telah mendapatkan asupan ASI yang memadai.
Hendaknya menukar popok secara berkala, usahakan 3 jam sekali dan dalam kondisi-kondisi tertentu. Tujuannya supaya kulit bayi dalam keadaan tetap kering. Hal ini penting agar bayi bisa terhindar dari masalah ruam popok.
Hendaknya segala perlengkapan penting berada dalam jangkauan Anda dengan mudah. Siapkan di dekat Anda seperti popok bersih, matras, handuk, pakaian bersih, tisu basah, kapas, krim anti ruam (bila kulit bayi sensitif), dan keranjang untuk menaruh pakaian bayi yang kotor.
Untuk mengganti popok, posisikan bayi dalam secara telentang di atas tempat yang datar. Lepas celana bayi, sebelumnya gulung bajunya hingga ke dada. Apabila baju terkena kotoran maka taruh di keranjang pakaian kotor bayi.
Kemudian lepaskan ikatan popok, kemudian lipat ke arah belakang sehingga nantinya akan lepas dengan sendirinya. Letakkan popok kotor jauh dari jangkauan bayi.
Pastikan bayi sudah selesai BAB, untuk kemudian membersihkan sisa kotoran yang menempel di sekitarnya.
Anda bisa memakai nappy cream apabila kulit bayi mengalami masalah sensitif, hal ini guna kelembapan kulit bayi sehingga mecegah masalah ruam popok.
Setelah itu, pasang popok baru kembali pada bayi, pastikan posisi popok bisa sempurna untuk menutupi bagian bokong dan alat kelaminnya. Pada ikatan pinggang popok, hendaknya jangan terlalu kencang ataupun terlalu longgar.
Untuk mengeceknyam caranya dengan memasukan dua jari Anda diantara popok dan perut bayi (jari tengah dan jari telunjuk). Apalabia jari Anda muat, itu berarti pemasangan ikatan popok pada bayi sudah pas.
Dalam mengganti popok sang buah hati, hendaknya bunda melakukannya dengan penuh kesabaran dan penuh kasih sayang.
5. Selama Punya Bayi, Hindari Pekerjaan Yang Terlalu Padat
Hindari untuk memaksakan diri dari melakukan banyak aktivitas berat yang sudah sering dilakukan sebelum kelahiran bayi. Hal ini agar Anda bisa fokus dengan baik dalam merawat bayi yang baru lahir.
Merawat bayi yang baru lahir identik dengan yang namanya capek. Sehingga Orang tua, terutama bunda yang harus mampu mengelola dengan baik tekanan yang ada. Bunda harus mampu menjaga keadaan fisiknya dengan baik.
Biasanya merawat bayi akan identik juga dengan yang namanya kurang tidur, tetapi bukan berarti bunda diperbolehkan mengonsumsi banyak kandungan kafein. Bunda harus menjaga asupan makanan yang sehat, serta jangan sampai stres.
Baiknya kondisi kesehatan bunda sangat penting, agar sang bayi bisa mendapatkan perawatan yang optimal nantinya. Sebagai kiat, supaya tubuh bisa bugar maka usahakan untuk tidur bersamaan dengan sang buah hati. Sehingga saat buah hati bangun, maka bunda pun juga sudah dalam kondisi fit untuk melayani sang buah hati.
Bunda juga bisa meminta sang bapak agar sesekali menggantikan posisi bunda ketika malam hari. Yang penting suami-istri harus bekerja dengan baik dalam merawat bayi. Karena berbeda dengan anak yang sudah agak besar, bayi butuh penjagaan secara real time. Meleng sedikit saja dalam memperhatikan keamanan bayi bisa berakibat fatal.
6. Mengangkat Bayi
Mengangkat bayi memiliki cara khusus, sehingga tidak boleh dilakukan asal-asalan, apalagi jika sebelumnya belum memiliki pengalaman mengenai bayi sedikit pun.
Pada bayi umur 0-3 bulan, dalam masa tersebut tulang bayi yang masih lemah sekali, sehingga posisi yang benar untuk menggendongnya adalah membaringkan bayi di lengan tangan
Menggendong bayi baru lahir harus hati-hati. Anda dapat melakukannya dengan menyelipkan satu tangan di bawah leher bayi, dengan tujuan menyangga kepala bayi, kemudian letakkan tangan lainnya di bagian belakang tubuh bayi, hal ini berguna agar menopang pantat dan punggung bayi.
Pastikan posisi kepala, leher, dan punggung bayi ada di atas lipatan siku tangan. Sehingga bayi bisa menjadi nyaman.
Untuk mengangkat bayi yang benar, pertama-tama berdiri untuk menghadap ke bayi. Lalu susupkan satu tangan Anda di bawah leher dan kepala bayi, untuk tangan Anda lainnya ke pantat bayi.
Angkat secara perlahan ke arah dada Anda, lalu pindahkan perlahan kepalanya agar nantinya diletakan ke arah lekukan siku, lalu sangga tubuh bayi dengan lengan.
Adapun pada bayi berusia 3-6 bulan, seringnya bayi lebih suka untuk digendong dalam posisi duduk menghadap ke arah depan. Hal itu disebabkan pada bayi usia 3-6 bulan sudah bisa duduk.
Pada bayi usia lima bulan keatas, hendaknya menggendong bayi dengan memakai kain gendongan, karena tubuh bayi telah semakin berat. Posisinya bebas, apalagi jika usia bayi diatas 6 bulan maka tulang bayi sudah cukup kuat.
Saat usia bayi diatas delapan bulan, tidak mengapa jika orangtua tetap menggendong bayi. Hanya saja jangan terlalu sering dilakukan, hal itu karena bayi pada usia 8 bulan ke atas perlu dibiarkan bermain di lantai, sehingga akan merangsang dirinya untuk terus bereksplorasi.
Orang tua harus memperhatikan atau mengawasi dengan baik pada anak yang sudah bisa merangkak kesana dan kemari.
Pemberian susu pada bayi yang baru lahir harus diperhatikan dengan baik. Kapasitas perut bayi yang baru lahir masih sangat kecil sehingga tidak dapat minum banyak susu dalam sekali waktu. Oleh karena itu juga, bayi baru lahir akan lebih sering untuk minum susu, sekitar 10 kali dalam sehari dalam porsi yang kecil.
Saat menyusui, hendaknya dilakukan dengan posisi yang berubah-ubah, ini untuk membuat Anda dan bayi Anda juga nyaman. Ingat, susu terbaik untuk bayi baru lahir adalah susu ASI.
Bunda harus peka dalam masalah pemberian susu untuk bayi, berikan susu pada bayi tanpa harus menunggu bayi memberikan tanda ingin menyusu, seperti berteriak atau menangis.
Ketika bayi menangis, bayi akan mengalami kesulitan dalam menelan susu karena posisi lidahnya yang sedang tidak berada pada posisi tepat untuk meneguk cairan.
Saat kondisi bayi menangis tersebut, akan membuat Bunda sedikit kesulitan untuk menyusui bayi. Namun, lama kelamaan nantinya bayi akan mampu dengan baik untuk menjalani proses ini.
Di saat-saat awal menyusui, disarankan untuk menyusui bayi dalam posisi berbaring. Nah, setelah bayi agak besar, bisa dalam posisi setengah duduk. Pastikan ketika menyusui, hidung bayi tidak sampai tertutup oleh payudara karena membuat bayi akan mengalami kesulitan bernapas.
Dalam menyusui, usahakan puting payudara yang termasuk bagian hitamnya agar bisa masuk ke mulut bayi semuanya. Hal ini membuat susu yang keluar bisa lebih optimal, serta menghindari puting susu mengalami lecet.
Setelah proses menyusui selesai, sebuah kesalahan jika begitu saja menarik mulut bayi, hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan lecet pada puting.
Yang perlu dilakukan adalah secara perlahan menekan sudut mulut bayi menggunakan dengan jari-jari Anda. Hingga mulut bayi nantinya bisa melepaskan, setelah itu barulah tarik mulut bayi.
Jika baru saja menyusui tetapi bayi sudah ingin berhenti, padahal tampaknya bayi masih dalam kondisi lapar. Hal ini seperti ini sering terjadi, umumnya karena gigi bayi sudah tumbuh.
Dimana bayi secara tiba-tiba ingin berhenti menyusu diakibatkan gusinya yang tertekan, yang kemudian membuat rasa sakit pada bayi. Dalam kondisi ini, Anda bisa memeras air susu untuk kemudian diminumkan pada bayi, bisa menggunakan mangkuk kecil ataupun sendok kecil.
4. Mengganti Popok
Memasang popok ini dinilai hal yang paling menyulitkan dalam perawatan bayi. Dimana ada orang yang menggantikan popok bayinya sampai 10 kali dalam sehari, tentunya diperlukan kesabaran dan kasih sayang dalam hal ini.
Biasanya bayi yang lebih sering mendapatkan asupan susu formula daripada ASI, maka akan lebih sering untuk buang air kecil dibandingkan bayi yang dari lahir telah mendapatkan asupan ASI yang memadai.
Hendaknya menukar popok secara berkala, usahakan 3 jam sekali dan dalam kondisi-kondisi tertentu. Tujuannya supaya kulit bayi dalam keadaan tetap kering. Hal ini penting agar bayi bisa terhindar dari masalah ruam popok.
Hendaknya segala perlengkapan penting berada dalam jangkauan Anda dengan mudah. Siapkan di dekat Anda seperti popok bersih, matras, handuk, pakaian bersih, tisu basah, kapas, krim anti ruam (bila kulit bayi sensitif), dan keranjang untuk menaruh pakaian bayi yang kotor.
Untuk mengganti popok, posisikan bayi dalam secara telentang di atas tempat yang datar. Lepas celana bayi, sebelumnya gulung bajunya hingga ke dada. Apabila baju terkena kotoran maka taruh di keranjang pakaian kotor bayi.
Kemudian lepaskan ikatan popok, kemudian lipat ke arah belakang sehingga nantinya akan lepas dengan sendirinya. Letakkan popok kotor jauh dari jangkauan bayi.
Pastikan bayi sudah selesai BAB, untuk kemudian membersihkan sisa kotoran yang menempel di sekitarnya.
Anda bisa memakai nappy cream apabila kulit bayi mengalami masalah sensitif, hal ini guna kelembapan kulit bayi sehingga mecegah masalah ruam popok.
Setelah itu, pasang popok baru kembali pada bayi, pastikan posisi popok bisa sempurna untuk menutupi bagian bokong dan alat kelaminnya. Pada ikatan pinggang popok, hendaknya jangan terlalu kencang ataupun terlalu longgar.
Untuk mengeceknyam caranya dengan memasukan dua jari Anda diantara popok dan perut bayi (jari tengah dan jari telunjuk). Apalabia jari Anda muat, itu berarti pemasangan ikatan popok pada bayi sudah pas.
Dalam mengganti popok sang buah hati, hendaknya bunda melakukannya dengan penuh kesabaran dan penuh kasih sayang.
Hindari untuk memaksakan diri dari melakukan banyak aktivitas berat yang sudah sering dilakukan sebelum kelahiran bayi. Hal ini agar Anda bisa fokus dengan baik dalam merawat bayi yang baru lahir.
Merawat bayi yang baru lahir identik dengan yang namanya capek. Sehingga Orang tua, terutama bunda yang harus mampu mengelola dengan baik tekanan yang ada. Bunda harus mampu menjaga keadaan fisiknya dengan baik.
Biasanya merawat bayi akan identik juga dengan yang namanya kurang tidur, tetapi bukan berarti bunda diperbolehkan mengonsumsi banyak kandungan kafein. Bunda harus menjaga asupan makanan yang sehat, serta jangan sampai stres.
Baiknya kondisi kesehatan bunda sangat penting, agar sang bayi bisa mendapatkan perawatan yang optimal nantinya. Sebagai kiat, supaya tubuh bisa bugar maka usahakan untuk tidur bersamaan dengan sang buah hati. Sehingga saat buah hati bangun, maka bunda pun juga sudah dalam kondisi fit untuk melayani sang buah hati.
Bunda juga bisa meminta sang bapak agar sesekali menggantikan posisi bunda ketika malam hari. Yang penting suami-istri harus bekerja dengan baik dalam merawat bayi. Karena berbeda dengan anak yang sudah agak besar, bayi butuh penjagaan secara real time. Meleng sedikit saja dalam memperhatikan keamanan bayi bisa berakibat fatal.
loading...
6. Mengangkat Bayi
Mengangkat bayi memiliki cara khusus, sehingga tidak boleh dilakukan asal-asalan, apalagi jika sebelumnya belum memiliki pengalaman mengenai bayi sedikit pun.
Pada bayi umur 0-3 bulan, dalam masa tersebut tulang bayi yang masih lemah sekali, sehingga posisi yang benar untuk menggendongnya adalah membaringkan bayi di lengan tangan
Menggendong Bayi Yang Baru Lahir | Sumber gambar: Perawatanbayi.com Gettyimages |
Menggendong bayi baru lahir harus hati-hati. Anda dapat melakukannya dengan menyelipkan satu tangan di bawah leher bayi, dengan tujuan menyangga kepala bayi, kemudian letakkan tangan lainnya di bagian belakang tubuh bayi, hal ini berguna agar menopang pantat dan punggung bayi.
Pastikan posisi kepala, leher, dan punggung bayi ada di atas lipatan siku tangan. Sehingga bayi bisa menjadi nyaman.
Untuk mengangkat bayi yang benar, pertama-tama berdiri untuk menghadap ke bayi. Lalu susupkan satu tangan Anda di bawah leher dan kepala bayi, untuk tangan Anda lainnya ke pantat bayi.
Angkat secara perlahan ke arah dada Anda, lalu pindahkan perlahan kepalanya agar nantinya diletakan ke arah lekukan siku, lalu sangga tubuh bayi dengan lengan.
Adapun pada bayi berusia 3-6 bulan, seringnya bayi lebih suka untuk digendong dalam posisi duduk menghadap ke arah depan. Hal itu disebabkan pada bayi usia 3-6 bulan sudah bisa duduk.
Pada bayi usia lima bulan keatas, hendaknya menggendong bayi dengan memakai kain gendongan, karena tubuh bayi telah semakin berat. Posisinya bebas, apalagi jika usia bayi diatas 6 bulan maka tulang bayi sudah cukup kuat.
Saat usia bayi diatas delapan bulan, tidak mengapa jika orangtua tetap menggendong bayi. Hanya saja jangan terlalu sering dilakukan, hal itu karena bayi pada usia 8 bulan ke atas perlu dibiarkan bermain di lantai, sehingga akan merangsang dirinya untuk terus bereksplorasi.
Orang tua harus memperhatikan atau mengawasi dengan baik pada anak yang sudah bisa merangkak kesana dan kemari.
7. Merawat Tali Pusat
Membersihkan dan merawat tali pusat bukanlah hal yang sulit. Pada umumnya, tali pusat dapat saja tidak ditutup kain kasa sehingga dibiarkan untuk terbuka, hanya saja perlu dipastikan supaya kondisinya selalu kering dan bersih. Dalam perawatan tali pusat, maka sebelumnya Anda harus mencuci tangan hingga bersih.
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN TALI PUSAT:
Masa-masa tali pusat belum lepas (biasanya 5-21 hari) maka bayi jangan dulu sering dimandikan, yang perlu untuk sering dilakukan adalah menyeka tubuh bayi menggunakan kain handuk yang lembut. Seka dengan menggunakan air hangat. Dan pastikan tali pusat agar tidak lembab, serta dalam kondisi yang kering.
Umumnya pada bayi baru lahir, tali pusatnya bersih dan tidak lengket. Akan tetapi jika tampak ada bagian yang lengket dan lembab, maka Anda bisa memberishkan dan mengeringkan menggunakan bola kapas. Sebelumnya bola kapas disterilkan dengan campuran alkohol 70% secukupnya.
Anda perlu hati-hati dan perlahan dalam menggunakan pakaian untuk bayi, serta pastikan celana dan popok bayi tidak menggangu tali pusat. Hindari menutup tali pusat memakai plester karena bisa berdampak pada terjadinya iritasi yang cukup serius.
Kondisi-kondisi yang membuat Anda perlu waspada, dan membawa bayi ke dokter:
- Adanya nanah pada tali pusat.
- Adanya tampak kemerahan pada pangkal tali pusat ataupun bagian kulit disekitar tali pusat.
- Adanya pembengkakan pada darah talu pusat dan sekitarnya.
- Bayi selalu menangis jika tali pusatnya dan daerah sekitarnya tersentuh oleh jari.
8. Menidurkan Bayi
Bayi akan memerlukan tidur yang sangat lama waktunya dalam sehari, dan bayi tidak mempunyai jadwal tidur yang tetap. Sehingga penting untuk menjadikan bayi bisa tidur dengan nyaman. Beberapa hal yang bisa dilakukan bunda untuk membuat bayi bisa tidur dengan nyaman:
- Mandikan bayi menggunakan air hangat yang sebelumnya air hangat ditetesi dengan baby bath.
- Setelah mandi, Anda bisa mengeluas atau memijat pelan bayi menggunakan baby oil atau lotion.
- Kondisikan dengan baik di kamar tempat bayi tidur agar nyaman untuknya, seperti hindari suara bising, dll.
- Anda juga bisa membubuhi bayi dengan baby powder.
- Utamakan untuk membeli atau memakai produk bayi memiliki aroma yang menenangkan, tetapi penting untuk memastikan keamanan kandungan di dalamnya untuk bayi.
Hendaknya suami-istri bisa bekerja dengan baik dalam merawat bayi, karena seringkali bayi bangun dan merengek di malam hari sehingga harus dilayani dengan baik. Disnilah Anda dan pasangan Anda harus bekerja sama.
9. Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Hanya Konsumsi ASI
Untuk bayi yang berusia di bawah 6 Bulan hanya konsumsi ASI, adapun makanan pendamping ASI diberikan pada bayi diatas usia 6 bulan.
Bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Maka pada masa-masa ini, bayi hanya perlu diberikan asupan berupa ASI. Hal itu karena pemberian ASI sudah mencukupi untuk kebutuhan gizi bayi.
Adapun untuk makanan pendamping ASI, maka yang sehat adalah makanan yang dibuat sendiri di rumah. Dalam membuat makanan bayi, maka penting untuk mengetahui bahan apa yang aman dan boleh untuk dikonsumsi bayi.
Pastikan memilih sayuran dan buah yang bebas dari pestisida. Selalu memilih sayur dan buah yang segar. Makanan bayi untuk umur 6 bulan adalah pure yang encer. Awal-awal memberikan makanan, berikan dengan sedikit demi sedikit, hal ini bertujuan agar bayi bisa terbiasa dengan tekstur dan rasanya.
Semakin bertambah usia bayi, maka Anda bisa memberikan makanan dengan tekstur yang lebih keras.
10. Jika Sudah Balita, Ajari Agar Suka Makan Sayur, Buah dan Asupan Sehat Lainnya
Anak yang sejak balita sudah terbiasa untuk makan sayuran dan buah secara rutin, maka sistem imunnya sangat kuat, sehingga tubuhnya bisa lebih kebal dari serangan penyakit. Hal itu karena di dalam buah dan sayur kaya akan senyawa antioksidan.
Anda juga bisa memberikan madu untuk bayi yang sudah berumur 2 tahun. Dimana madu memiliki kandungan yang berfungsi sebagai anti virus dan anti kuman. Selain itu juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
11. Jauhi Balita dari Asupan Makanan Instan dan Jajanan Yang Kurang Sehat
Tidak sedikit orang tua yang sering memberikan snack ringan yang gurih pada balita, hal ini sebuah kesalahan karena nilai gizinya yang rendah, serta umumnya tinggi kandungan MSG yang dampaknya bisa menghambat kecerdasan anak.
Orangtua harus pintar dalam memilihkan jajanan yang sehat dan bergizi untuk anaknya, hal ini sangat penting agar balita nantinya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Hidangkan menu makanan yang menarik bagi Anak, sehingga dirinya semangat untuk makan.
12. Mulailah Sedikit Demi Sedikit Untuk Mengajarkan Pola Hidup Sehat
Mulailah mengajari balita untuk membiasakan diri untuk membersihkan tangan ketika kotor, menggosok giginya, mandi secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan lainnya.
Penting bagi orang tua, agar menjauhkan anak dari paparan asap rokok dan polusi udara, agar pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya tidak terhambat.
Hal penting lainnya adalah mulailah untuk membuat anak agar menyukai olahraga, hal ini sangat baik untuk pertumbuhannya dan juga meningkatkan kemampuan motoriknya.
Jika sejak balita sudah terbiasa untuk menggerakan tubuhnya, maka hal ini sangat baik untuk kekuatan fisiknya, anak nantinya bisa tumbuh dengan fisik yang kuat.
Usahakan menjauhkan balita dari yang namanya TV dan gadget, karena dapat membuat anak malas untuk bergerak, cahaya gadget bisa merusak matanya, dan bisa merusak otak anak. Bahkan ada sebuah kasus dimana anak mengalami terlambat bicara karena terlalu sering berada di depan TV.
EmoticonEmoticon